Meningkatkan Pemahaman Siswa
Tentang Jenis-Jenis Usaha Ekonomi Di
Masyarakat Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Teknik Kunjung Lapangan Pada Pembelajaran IPS Pada Kelas V
SDN 2 Tridharma Kec. Pulubala“ Suatu penelitian Tindakan Kelas, SKRIPSI, Gorontalo, Jurusan Pendidikan
Sekolah Dasar, Program PJJ S1 PGSD, Universitas Negeri Gorontalo, 2010.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah dengan model Pembelajaran kooperatif
learning dengan teknik kunjung lapangan pemahaman siswa tentang Jenis-Jenis
Usaha Ekonomi di masyarakat pada siswa kelas V di SDN 2 Tridharma Kecamatan.
Pulubala Kabupaten Gorontalo dapat ditingkatkan. Adapun tujuan penelitian
adalah untuk untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang jenis-jenis usaha
ekonomi di masyarakat menggunakan model Pembelajaran Cooperative learning
dengan teknik kunjung lapangan pada siswa kelas V di SDN 2 Tridharma Kecamatan.
Pulubala Kabupaten Gorontalo.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
observasi kegiatan belajar siswa dan melalui hasil kerja siswa. Sementara
teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif.
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa kesimpulan yakni
secara umum penggunaan model pembelajaran kooperati learning teknik kunjung
lapangan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang jenis-jenis usaha ekonomi
di masyarakat.
Tingkat
pemahaman siswa secara umum mengalami peningkatan dari kegiatan siklus demi
siklus yang dilaksanakan dalam penelitian.Hal ini
terlihat pada siklus I, bahwa dari 5 aspek yang dinilai dalam pemahaman siswa secara
keseluruhan hanya mencapai rata-rata 66 %. Setelah diadakan refleksi dan
perbaikan pembelajaran pada siklus II, pemahaman siswa meningkat sebesar 89%.
Dengan pengertian siklus I ke siklus II mencapai indikator yang telah
ditetapkan.
Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa
penggunaan model pembelajaran
kooperatif learning teknik kunjung lapangan dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang
jenis-jenis usaha ekonomi di masyarakat menunjukan keberhasilan sesuai
indikator yang diharapkan.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan di
bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari pembangunan Nasional, perlu
diwujudkan guna peningkatan dan kemajuan sektor pendidikan. Merosotnya kualitas
pendidikan banyak mendapat sorotan dari masyarakat, peserta lulusan
kependidikan, para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya
semaksimal mungkin mengadakan perbaikan dan penyempurnaan di bidang pendidikan.
Sebagai langkah antisipasi, maka pendidikan banyak diarahkan pada penataan
proses belajar, penggunaan dan pemilihan media belajar secara tepat. Kesemuanya
dimaksudkan untuk pencapaian hasil belajar semaksimal mungkin.
Belajar adalah
suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur
hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar adalah perubahan tingkah
laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan
yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Melihat sedemikian
kompleksnya masalah proses belajar dan peran guru, maka dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan iklim
kandusif yang dapat menumbuhkan sikap dan prilaku belajar secara wajar. Untuk
itu pembelajaran dengan menggunakan media, khususnya media gambar dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk hal tersebut.
Dalam Kurikulum
Pendidikan Dasar tahun 2001 dicanangkan fungsi dan tujuan ilmu sosial antara
lain mengembangkan nilai dan sikap serta keterampilan sosial siswa untuk dapat
menelaah kehidupan sosial yang dihadapi sehari - hari serta menumbuhkan rasa
bangga dan cinta terhadap perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu
hingga masa kini.
Tentunya dengan
materi yang disesuaikan dengan dunia anak yang memandang dirinya sebagai pusat
lingkungan yang merupakan suatu keseluruhan dengan pemaknaan secara holistik
yang berangkat dari hal yang bersifat konkrit.
Untuk itu guru harus kreatif dalam mendesain metode pembelajaran yang disenangi dan bermakna bagi siswa sehingga siswa dapal menghubungkan konsep yang dipelajarinya dengan dunia anak dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diberikan.
Untuk itu guru harus kreatif dalam mendesain metode pembelajaran yang disenangi dan bermakna bagi siswa sehingga siswa dapal menghubungkan konsep yang dipelajarinya dengan dunia anak dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diberikan.
Penanaman sikap atau sikap
mental yang baik melalui pengajaran IPS, tidak dapat dilepaskan dari
mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain
, strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan untuk membina
dan mengembangkan sikap mental yang baik. Materi dan pokok bahasan pada
pengajaran IPS dengan menggunakan berbagai metode (multi metode), digunakan
untuk membina penghayatan, kesadaran, dan pemilikan nilai-nilai yang baik pada
diri siswa. Dengan terbinanya nilai-nilai secara baik dan terarah pada mereka,
sikap mentalnya juga akan menjadi positif terhadap rangsangan dari
lingkungannya, sehingga tingkah laku dan tindakannya tidak menyimpang dari
nilai-nilai yang luhur. Dengan demikian tingkah laku dan tindakannya tadi
selalu akan dilandasi oleh tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan terhadap
lingkungannya. Penanaman nilai dan sikap pada pengajaran IPS hendaknya
dipersiapkan dan dirancang berkesinambungan dengan penekanan pada setiap
tingkat yang berbeda. Semakin tinggi jenjangnya semakin besar unsur pemahaman
dan pertanggungjawabannya.
Pengajaran IPS dilaksanakan
dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak mungkin dapat memperkenalkan seluruh
nilai- nilai kehidupan manusia kepada siswa. Oleh karena itu nilai-nilai yang
akan ditanamkan kepada siswa merupakan nilai-nilai yang pokok dan mendasar bagi
kehidupan manusia. Sikap dan tingkah laku yang berlaku umum, yang lebih
mengembangkan nilai kemanusiaan dan mengembangkan kesatuan sebagai warga
masyarakat perlu mendapatkan tekanan.
Berdasarkan pengamatan pada proses
pembelajaran IPS tentang jenis-jenis usaha ekonomi di kelas V SDN 2 Tridharma
Kecamatan Pulubala, guru masih berorientasi pada siswa yang dijadikan
objek bukan sebagai subjek dalam pembelajaran. Sehingga guru dalam proses ini
mendominasi aktivitas belajar sedangkan siswa hanya menerima informasi dari
guru secara pasif.
Keterlibatan siswa
dalam proses belajar tentang jenis-jenis usaha ekonomi masyarakat hanya sekadar
mendengarkan dan bertanya apabila tulisarn atau suara guru kurang terdengar,
tanpa dapat dengan aktif ikut mengembangkan materi yang didapatnya di sekolah
dan menghubungkan materi tersebut dengan apa yang dilihat sehari-hari
menyangkut jenis-jenis usaha ekonomi masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas,
proses pembelajaran selama ini ternyata telah berpengaruh pada kurangnya
pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS terutama pada materi jenis-jenis usaha
ekonomi masyarakat, sehingga hasil belajar siswa pun ikut menurun. Sehingga
penenliti tertarik untuk melakukan peningkatan pemahaman siswa pada materi
tersebut dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning teknik
kunjung lapangan. Model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa sehingga indikator keberhasilan dapat tercapai sesuai yang
diharapkan dalam penelitian ini.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan analisis situasi baik kondisi
maupun proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial tentang jenis-jenis usaha ekonomi
masyarakat selama ini maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai
berikut :
1.2.1
Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial tidak sesuai dengan tingkat perkembangan dan konteks
kehidupan anak.
1.2.2
Metode pembelajaran yang digunakan belum optimal dan kurang sesuai dengan
materi yang diajarkankhususnya
pada materi jenis-jenis usaha
ekonomi masyarakat.
1.2.3
Pemahaman
belajar siswa masih rendah tentang jenis-jenis usaha ekonomi masyarakat.
1.2.4
Siswa
cenderung statis dan kurang memahami penjelasan guru dengan menggunakan metode
ceramah.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu “Apakah dengan model Pembelajaran Kooperatif learning dengan teknik
kunjung lapangan pemahaman siswa tentang Jenis-Jenis Usaha Ekonomi di masyarakat
pada siswa kelas V di SDN 2 Tridharma Kecamatan. Pulubala Kabupaten Gorontalo
dapat ditingkatkan
1.4.
Cara Pemecahan Masalah
Permasalahan rendahnya pemahaman belajar siswa di kelas
V di SDN 2 Tridharma
Kecamatan. Pulubala Kabupaten Gorontalo perlu segera dicarikan solusinya guna
peningkatan pemahaman siswa, demikian pula guru perlu melakukan refleksi atas
kinerjanya selama perolehan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang
masih rendah..
Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut, maka
ditempuh upaya pemecahan masalah sebagai berikut: .
1.4.1. Mempersiapkan penyajian bahan ajar yang sesuai dengan materi.
1.4.2. Menggunakan metode pembelajaran kooperatif
teknik kunjung lapangan.
1.4.3. Membagi siswa dalam tiap-tiap kelompok
untuk melakukan kunjung lapangan pada jenis-jenis usaha ekonomi yang dimiliki
masyarakat baik itu di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah.
1.5.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
jenis-jenis usaha ekonomi di masyarakat menggunakan model Pembelajaran kooperatif
learning dengan teknik kunjung lapangan pada siswa kelas V di SDN 2 Tridharma
Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo.
1.6.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan
kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat baik sekolah, peneliti maupun
peserta didik.
1.6.1. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi
masukan untuk meningkatkan hasil belajar yang dicapai dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar yang telah di selenggarakan selama ini terutama dalam
pembelajaran siswa tentang materi
sumber daya alam yang dapat diperbaharui pada mata pelajaran IPS.
1.6.2. Peserta didik, penelitian ini dapat
membantu mereka dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
1.6.3. Bagi sekolah diharapkan memberikan
kontribusi dalam usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek
pembelajaran di sekolah.
0 komentar