Showing posts with label IPA. Show all posts
Showing posts with label IPA. Show all posts

Pengaruh Penugasan Terhadap Keterampilan Siswa Menginterpretasi dan Mengkonstruksi Grafik Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Pada Sistem Reproduksi

Skripsi ini berjudul pengaruh penugasan terhadap keterampilan siswa menginterpretasi dan mengkonstruksi grafik melalui pembelajaran kooperatif pada sub konsep sistem reproduksi manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh metode penugasan terhadap keterampilan siswa SMA dalam menginterpretasi dan mengkonstruksi grafik melalui model pembelajaran  kooperatif tipe jigsaw pada konsep sistem reproduksi manusia siswa SMA kelas XI.  Metode penelitian ini adalah Quasi eksperimental dengan desain penelitian Control Group Pretes-Postes. Uji statistik menunjukkan bahwa nilai pretes  keterampilan menginterpretasi kelas eksperimen tidak berbeda signifikan dengan kelas kontrol, sehingga  uji statistik dilanjutkan dengan pengujian nilai postes yang menunjukkan bahwa nilai postes  keterampilan menginterpretasi kelas eksperimen berbeda signifikan dengan kelas kontrol,  Z hitung = 4,34 > Z tabel = 1,96 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, Data pretes  keterampilan  mengkonstruksi kelas eksperimen berbeda signifikan dengan kelas kontrol menunjukkan  nilai Z hitung = 5,19 > Z tabel = 1,96 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Analisis respon kesulitan siswa dalam keterampilan menginterpretasi dan mengkonstruksi grafik dikarenakan kurangnya latihan dan bimbingan dari guru.


Kata Kunci: Penugasan, Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Keterampilan menginterpretasi, Keterampilan Mengkonstruksi Grafik, Sistem Reproduksi.

 Sebelum Download Baca Cara Download

Read more

KETERAMPILAN INTERPRETASI SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN TERHADAP GAMBAR DAN BAGAN PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berjudul “Keterampilan Interpretasi Siswa Laki-laki dan Siswa Perempuan terhadap Gambar dan Bagan pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia“. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai keterampilan siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI IPA dalam melakukan interpretasi terhadap gambar dan bagan pada konsep sistem reproduksi manusia. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri  Kelas XI IPA 4 Semester 2 dengan jumlah 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. 

Instrumen penelitian berupa tes keterampilan interpretasi berbentuk uraian yang disajikan dalam bentuk gambar dan bagan serta angket siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan interpretasi siswa laki-laki dan siswa perempuan. Keterampilan interpretasi siswa laki-laki termasuk kategori cukup (61,48%) sedangkan siswa perempuan termasuk kategori kurang (55,56%), serta penguasaan tiap indikator keterampilan interpretasi yang terdiri dari keterampilan menghubungkan hasil pengamatan termasuk kategori baik (80%) untuk siswa laki-laki sedangkan siswa perempuan termasuk kategori cukup (60%), keterampilan menemukan pola dari suatu seri pengamatan termasuk kategori kurang (58,75%) untuk siswa laki-laki sedangkan siswa perempuan termasuk kategori cukup (62,08%) dan keterampilan menyimpulkan hasil pengamatan, baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan termasuk kategori kurang sekali dengan persentase masing-masing sebesar 52,78% dan 43,89%.

Sebelum Download Baca Cara Download


 Download Daftar Isi
Download BAB 1
Download BAB 2
Download BAB 3
Download BAB 4
Download BAB 5
Download Daftar Pustaka

Read more

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MAKET KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA PENDIDIKAN

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MAKET KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA PENDIDIKAN 
 Penelitian Tindakan Kelas pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas III SD Negeri

Dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang guru pasti menemukan banyak hal, mulai dari hal yang biasa saja sampai dengan hal yang luar biasa. Salah satu diantara permasalahan yang timbul adalah tidak digunakannya alat peraga sebagai sarana fisik untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga hasil belajar siswa masih rendah  atau dibawah KKM yang sudah ditentukan. Berangkat dari permasalahan tersebut, seorang guru akan menjadi “kaya” dengan pengalaman mengajar. Namun dari permasalahan yang dihadapi seorang guru masih sedikit sekali yang tergerak hatinya untuk mencarikan solusi dengan melakukan penelitian. Dalam hal ini penulis mencoba untuk melakukan kegitan penelitian tersebut.

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah mencari jawaban apakah dengan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mencari jawabannya penulis melakukan penelitian dengan metode penelitian tindakan kelas, yang dilakukan dalam dua siklus dengan alur penelitian yang digunakan adalah observasi awal, refleksi awal penyusunan rencana tindakan, implementasi tindakan, observasi tindakan dan refleksi. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Tugu 8 Kecamatan Cimanggis Kota Depok.

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes pada setiap siklus dan lembar observasi. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan alat peraga maket kenampakan permukaan bumi  dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar yang dicapai setelah siklus I adalah 65,1%, siklus II adalah 79%. Berdasarkan standar penilaian yang dikeluarkan Dirjen Pendidikan Tinggi bahwa nilai rata-rata hasil belajar tersebut tergolong baik.

Dari hasil penelitian tersebut diatas maka penulis berkesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajari melalui penggunaan alat peraga. Untuk itu penulis memberikan saran bahwa penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran IPA di SD dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
Read more

Klasifikasi Makhluk Hidup, Taksonomi

Ilmu yang mempelajari klasifikasi mkhluk hidup adalah Taksonomi
Klasifikasi dilakukan untuk menyederhanakan obyek kajian makhluk hidup yang beranekaragam
Dasar klasifikasi adalah persamaan dan perbedaan ciri makhluk hidup.


Sistem Klasifikasi

Sistem Klasifikasi
Dasar yang dipakai
1.
Alami
Ciri morfologi, anatomi dan fisiologi
2.
Buatan
Ciri morfologi
3.
Filogeni
Jauh dekatnya hubungan kekerabatan

Tingkatan takson
Semakin kea rah spesies persamaan ciri semakin banyak
KINGDOM
Semakin kearah spesies jumlah organismenya semakin sedikit
FILUM/DIVISIO
KELAS
ORDO
FAMILI
GENUS
SPESIES

Aturan penulisan nama ilmiah

  • Aturan penulisan nama ilmiah mengikuti aturan Binomial Nomenclature yang dibuat Carolus Linaeus
  • Nama spesies dibuat dalam bahasa latin atau yang dilatinkan agar bisa dikenal oleh seluruh ilmuwan yang ada di dunia
  • Ditulis dalam 2 kata, data depan menunjukkan nama genusnya ( diawali dengan huruf besar), dan kata kedua merupakan petunjuk spesies atau epitethonnya
  • Dicetak miring atau digaris bawah secara terpisah
  • Nama penemu atau inisialnya bisa ditambahkan di belakang nama spesies diawali huruf besar dan tidak dicetak miring
  • Nama ras pada hewan dan nama varietas pada tumbuhan ditambahkan pada bagian belakang nama spesies.
Contoh :
  • Nama ilmiah untuk Flamboyan : Delonix regia Raf. ( Delonix adalah nama genusnya, regia adalah petunjuk spesiesnya dan Raf adalah singkatan nama penemunya
  • Padi ketan, memiliki nama ilmah Oryza sativa glutinosa, kata glutinosa menunjukkan nama varietasnya
  • Harimau Sumatera, memiliki nama ilmiah Panthera tigris sumateraensis, kata sumateraensis menunjukkan rasnya

Pembagian Kingdom Makhluk Hidup

Klasifikasi manusia hidup pertama kali hanya diklasifikasikan dalam 2 kingdom ( Plantae dan Animalia ), berdasarkan mobilitas dan cara mendapatkan makanannya.

Pembagian menjadi 3 kingdom ( Protista, Plantae, dan Animalia ) dilakukan setelah penemuan mikroskop, dan pembagian dunia makhluk hidup menjadi 4 kingdom (Monera, Protista, Plantae, Animalia ) dibuat setelah ditemukannya mikroskop electron, Robert Whittaker memisahkan jamur dari kingdom Plantae dengan pertimbangan Jamur tidak bisa melakukan fotosintesis, sehingga klasifikasinya menjadi 5 kingdom yaitu Monera Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. 

Dalam perkembangan selanjutnya kingdom monera dibagi menjadi 2 kingdom yaitu Arkhaebacteria dan Eubacteria, sehingga pembagian kingdom monera dibagi menjadi 6 yaitu Arkhaebacteri dan Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Dengan penemuan Virus maka klasifikasi berkembang menjadi 7 kingdom yaitu Virus, Arkhaebakteri dan Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
Filum-filum dalam Kingdom Animalia :
1.    Porifera
2.    Coelenterata
3.    Platyhelminthes
4.    Nemathelminthes
5.    Anelida
6.    Molusca
7.    Arthropoda
8.    Echinodermata
9.    CHORDATA

Latihan 2. Carilah kingdomnya berdasarkan pembagian kingdom menjadi 6
( Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia )

1.    Ganggang Biru
2.    Rhizopus oryza (Jamur tempe)
3.    Mangifera indica (Mangga)
4.    Varanus komodoensis (Komodo)
5.    Amoeba
6.    Mycobacterium leprae
7.    Bakteri ungu
8.    Cocos nucifera (Kelapa)
9.    Paramecium
10.    Ragi tape
11.    Protozoa
12.    Sallaca edulis ( Salak )
13.    Arachis hypogaea ( Kacang tanah )
14.    Elephas maximus
15.    Solanum Tuberosum (Kentang)
16.    Gallus gallus (Ayam)
17.    Ganggang merah
18.    Parkia spesiosa ( Petal )
19.    Autotrof,  prokariotik, unisel
20.    Unisel, eukariotik, heterotroph
21.    Autotrof, multisel terdeferensiasi, eukariotik
22.    Heterotrof, multiseluler, fagotrof
23.    Autotrof, multiseluler tidak terdeferensiasi, eukariotik
24.    Heterotrof, multiseluler, absorb
25.    Sallaca edulis (Salak)
26.    Arachis hypogaea ( kacang tanah )
27.    Strepcocus mutans
28.    NCD
29.    HIV
30.    Dengue
Read more